Breaking News
Loading...

Recent Post

Rabu, 16 Desember 2009
Nge-blog + Nulis = Blogger Sejati

Nge-blog + Nulis = Blogger Sejati

By: Inu Anwardani

Sebuah Motivasi untuk Blogger Indonesia…

Percaya nggak percaya setiap kita adalah penulis. Itulah yang dikatakan Bobby de Porter di bukunya ‘Quantum Learning’. Menulis adalah suatu hal yang sangat mudah. Semua orang tahu menulis. Sejak SD kita udah belajar untuk menulis. Namun nih, apa yang pengen kita tulis nggak selalu semudah tangan untuk menggoreskan tinta pena, atau semudah jemari kita neken-neken tuts-tuts keyboard.

Nulis itu pada dasarnya sama aja kayak bicara. Semua orang pun bisa kalo Cuma bicara. Anak kecil, remaja, kakek-kakek, om-om, dan ilmuan pun pinter bicara. Bicara itu nggak nuntut status sosial kita di masyarakat. Entah dia pejabat, entah dia pemulung, dan entah dia orang gila sekalipun, hehe... Nahh, gitu juga dengan menulis. Menulis juga adalah pekerjaan yang nggak nuntut ‘Siapa Kita’. Seorang yang Cuma lulusan SMA mungkin aja tulisannya bisa lebih baik bahkan mungkin jauh lebih baik ketimbang orang yang lulusan S 1. So, siapapun kita, apapun kita, Kita Adalah Penulis!

Jumat, 04 Desember 2009
no image

SMS ke-2

By: Inu Anwardani

(Cerpen ini pernah dimuat di Buletin Rohis SMA 1 Bukitkemuning. ‘Zahrotul Islam’ edisi kesepuluh seri “Rumus Canggih”)

Aku berada di sebuah tempat yang entah dimana dan sulit kunama. Belum pernah kukunjungi tempat se-ngeri ini. Entah siapa yang mengantarku ke tempat ini. Tempat ini sepi, sunyi, sendiri, dan tak ada yang menarik apalagi indah di tempat ini. Disini rasanya panas sekali. Membara. Matahari berpijar di tengah petala langit. Matahari itu seumpama lidah-lidah api yang menjilat-jilat bumi. Tanah dan pasir menguapkan bau Neraka. Hembusan angin sahara makin membuat panas berlipat dari detik ke detik.
no image

Perjalanan Ke Masjid

By: Inu Anwardani

Alkisah ada seorang anak kecil pergi ke masjid bersama ayahnya. Dan tiba-tiba di tengah perjalanan terlihatlah seekor kambing yang sedang makan rumput. Dengan pikiran kecilnya si anak pun berkata,

Anak : Ayah... ayah..., kok Kambing nggak sholat, Yah?
Ayah : Kambing kan binatang, makanya dia nggak sholat!
no image

Tasbih Kecilmu...

By: Inu Anwardani

(Cerpen ini pernah dimuat di Buletin Rohis SMA 1 Bukitkemuning. ‘Zahrotul Islam’ edisi ke-1)

Aku mengenalnya sejak ia SMP. Aku sangat mengenalnya, karena kemanapun ia pergi aku selalu bersamanya. Dia adalah Faris. Dia bukan orang yang kaya, namun ia selalu hidup bersahaja. Dia memang orang biasa, namun jiwanya sungguh luar biasa. Dia bukan Nabi, namun hatinya selalu mengisyaratkan untuk meneladani baginda Nabi Saw, Sang 'Uswatun hasanah' yang seharusnya menjadi idola dan tauladan bagi setiap insan. Faris sungguh tak ingin berpisah denganku, dan aku pun tak ingin terpisah olehnya.
no image

Bukan Sekedar Mimpi

By: Inu Anwardani

Dari dalam kamarku terlihat bulan mengintipku dari fentilasi jendela kamar. Pendar sinarnya yang meneduhkan menimbulkan keinginanku membuka jendela kamar tuk melihat keindahan taman langit lebih luas. Kulihat langit malam itu. Begitu cerah kukira. Suasana taman langit begitu memesona dengan taburan bintang gemintang di langit-Nya. Bulan yang tadi mengintipku dari fentilasi seakan tak mau kalah dengan terangnya bintang. Ya, bulan itu sedang purnama. Dihadapanku kini terbentang sawah hijau membentang luas. Hawa dingin mulai berhembus pada rerumputan. Dan kesejukan itu pun menelusup melalui hidungku dan kedamaian menjalar di seluruh aliran saraf.
no image

Kupinta Hidayah-Mu

By: Inu Anwardani

(Cerpen ini pernah dimuat di Buletin Rohis SMA 1 Bukitkemuning. ‘Zahrotul Islam’ edisi ke-9. Seri “Seribu Kata Cinta...”)

Ah, dia. Gadis jelita berparas elok berjilbab putih. Aku teringat saat pulang sekolah tadi. Saat ia berkata padaku "Akhi, besok flashdisknya jangan lupa dibawa ya!", ada sesuatu yang lain di hatiku ketika ia memanggilku 'Akhi'. Berdesir, bergetar, dan menelusup direlung jiwaku begitu saja. Kata-kata itu tak bisa kulupakan dan tak bisa kugambarkan. Sepertinya itu adalah kata yang biasa. Tapi entahlah, ada saja bedanya!

Ya, dia lah yang kini mengisi rumah hatiku. Saat tadi satu detik mataku dan matanya beradu. Kutangkap kecantikannya. Mata yang bundar dan bening. Muka yang bersih dengan berbalut jilbab putihnya. Tak bisa kusangkali aku mengaguminya. Dia yang dulu adalah teman sepermainanku dan teman seper'ejek'anku kini telah memenuhi rumah hatiku. Dia yang dulu sering dijodoh-jodohkan oleh teman-teman denganku, kini telah tumbuh dewasa. Dia yang memberi semangat belajarku tumbuh. Dia yang membuat hatiku bergetar ketika namanya disebut. Dia yang seulas senyumnya manis mengembang dan yang sering memanggilku dengan sebutan "Akhi...!". Dia... Dia... Dan Dia. Segala kebaikan wanita ada padanya.


Quick Message
Press Esc to close
Copyright © 2013 Langit Inspirasi Untukmu All Right Reserved